bukan demi untuk rasa marah, tapi sepatutnya untuk disyukuri.

Kamis, 26 Mei 2011

kepalsuan diri

Apa yang nampak memang tak selamanya sama dengan apa yang sebenarnya ada di dalamnya. Seperti halnya ketika orang lain mengatakan bahwa pribadi kita adalah apa yang sebaik-baiknya yang kita nampakan. Apakah mereka tau, itu semua hanya kepura-puraan semata untuk tampil sebaik-baiknya pribadi. Semuanya palsu, bohong, topeng, serta tipuan yang dimunculkan sebagai upaya untuk menutupi sesuatu yang sebenarnya.

Memang, apa yang nampak adalah cerminan diri. Tapi bukankah, disitu ada hal yang disegaja untuk menjadi seperti apa yang nampak. Tidak tulus…
Jangan terlalu larut dalam kepura-puraan. Tampilkan seperti pribadi apa adanya. Jangan terlalu mau dianggap hebat, pintar, cerdas atau apalah. Karena pada saat diri sendiri menyadari bahwa apa yang nampak bukanlah pribadi diri kita sendiri. Tentunya lebih sakit, jika sejak awal memang kita ditampakkan sebagai pribadi yang biasa.

Ketika tiba masa semua apa yang nampak dimintai pertanggungjawaban, dan pribadi yang nampak tidak mempunyai jawaban atas semua pertanyaan. Apa yang anda bisa lakukan?? Tidak terima??? tentu anda tidak bisa berlaku demikian karena kepura-puraan itu, andalah yang memulai. Trus apa lagi yang anda bisa lakukan??? Diam saja?? Nah,,disinilah akan semakin menampakkan topeng anda. Oleh karenanya, buka topeng itu, berjalanlah seperti apa adanya, bukankan hati akan semakin senang jika kita seperti apa sebenarnya diri….

(catatan setelah teman diberi pesan oleh salah satu dosen)

0 komentar:

Posting Komentar

Link Blog

About Me

Foto saya
makassar, sulawesi selatan, Indonesia
hanya seorang perempuan biasa yang terbiasa bisa

Search

Blogger templates

© mozaic cymbidium, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena