bukan demi untuk rasa marah, tapi sepatutnya untuk disyukuri.

Kamis, 18 Agustus 2011

Dunia dalam pandangan

Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman,mungkin kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri.

Bukan dengan mengubah dunia itu karena seringkali pula semuanya berawal tatkala kita salah menafsirkan dunia itu, padahal dunia adalah apa yang kita pikirkan. Jika, dalam pikiran sudah tertanam bahwa dunia kini makin kacau meracau, ya..itulah dunia. Sementara jika kita memberikan penafsiran akan dunia sebagai taman kesenangan, ya..seperti begitulah dunia menampakkan dirinya.

Atau..karena mata kita memang salah melihat dunia..mungkin dengan berdoa, Tuhan akan mengubah dengan mata Siapa kita akan melihat dunia..

Ya..dunia memang hidup dalam pikiran kita sendiri..tinggal kita memilih untuk menjalani dunia, apakah dengan melapisi kelopak-kelopal mawar pada jalan yang kita lalui ataukan melapisi hati kita dengan iman dalam perjalanan itu...

Read More

Minggu, 03 Juli 2011

Percakapan di pagi hari

bangun tidur...keluar kamar..dan percakapan pagi itu dimulai....

mama : pagi ini ada wisuda di unhas toh????

saya : iye, kenapai???

mama : kau iyya kapan???

saya : engg.....

berlalu...............
Read More

Kamis, 26 Mei 2011

kepalsuan diri

Apa yang nampak memang tak selamanya sama dengan apa yang sebenarnya ada di dalamnya. Seperti halnya ketika orang lain mengatakan bahwa pribadi kita adalah apa yang sebaik-baiknya yang kita nampakan. Apakah mereka tau, itu semua hanya kepura-puraan semata untuk tampil sebaik-baiknya pribadi. Semuanya palsu, bohong, topeng, serta tipuan yang dimunculkan sebagai upaya untuk menutupi sesuatu yang sebenarnya.

Memang, apa yang nampak adalah cerminan diri. Tapi bukankah, disitu ada hal yang disegaja untuk menjadi seperti apa yang nampak. Tidak tulus…
Jangan terlalu larut dalam kepura-puraan. Tampilkan seperti pribadi apa adanya. Jangan terlalu mau dianggap hebat, pintar, cerdas atau apalah. Karena pada saat diri sendiri menyadari bahwa apa yang nampak bukanlah pribadi diri kita sendiri. Tentunya lebih sakit, jika sejak awal memang kita ditampakkan sebagai pribadi yang biasa.

Ketika tiba masa semua apa yang nampak dimintai pertanggungjawaban, dan pribadi yang nampak tidak mempunyai jawaban atas semua pertanyaan. Apa yang anda bisa lakukan?? Tidak terima??? tentu anda tidak bisa berlaku demikian karena kepura-puraan itu, andalah yang memulai. Trus apa lagi yang anda bisa lakukan??? Diam saja?? Nah,,disinilah akan semakin menampakkan topeng anda. Oleh karenanya, buka topeng itu, berjalanlah seperti apa adanya, bukankan hati akan semakin senang jika kita seperti apa sebenarnya diri….

(catatan setelah teman diberi pesan oleh salah satu dosen)
Read More

Rabu, 25 Mei 2011

Untitled

Jika anda mengingat kematian, ini adalah baik. Mengapa??
Dengan mengingat kematian itu, anda akan senantiasa berupaya menjadi manusia yang lebih baik lagi. Dengan hal itu jugalah, anda akan senantiasa berada dalam posisi mengingat Sang Pencipta Yang Maha Agung yang telah meciptakan setiap detail dalam diri dan kehidupan anda.
Jika tubuh maya anda sakit. Ini adalah baik. Mengapa??
Karena ketika anda sakit, tentulah anda semakin mengingat sang pencipta serta hal itu menjadikan anda melakukan praktek spiritual, berdoa misalnya. Dan hal itu pulalah yang membuat diri anda mengingat nikmatnya kesehatan. Sakit ini akan memurnikan rintangan-rintangan dalam hidup yang telah diberikan oleh sang pencipta yang terus mengingatkan kepada anda tentang keberadaannya.
Jika andapun tidak memiliki penyakit apapun, ini adalah baik. Mengapa??
Karena tujuan dari mempunyai tubuh dan jiwa yang sehat adalah untuk membuat kehidupan anda sebagai manusia lebih bermakna. Dengan menjaga nikmat kesehatan menjadikan diri kita menghargai diri kita sendiri sebagai ciptaan Sang Pencipta yang Maha Kuasa.
Jika anda miskin, ini adalah baik. Mengapa??
Karena kita akan mengumpulkan seluruh potensi-potensi positif yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan anda. Dalam posisi miskin, otak anda akan lebih kreatif dalam menciptakan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bukankah ini baik?. Selain itu, anda tidak perlu khawatir tentang kehilangan kekayaan anda atau bagaimana melindungi kekayaan anda. Segala pertengkaran dan perkelahian berasal dari kepemilikan materi. Sehingga, jika anda tidak berada dalam posisi kepemilikan tentu tidak ada alasan untuk mencengkram anda ataupun dipertengkarkan.
Jika anda kaya, ini adalah baik. Mengapa??
Dengan kekayaan yang dititipkan oleh sang pencipta Yang Maha Kaya, kita selalu diingatkan untuk membantu sesama yang kekurangan yang mengarah pada kebahagiaan sementera ataupun kebahagiaan tertinggi. Namun, satu hal yang perlu kita ingat adalah bertambahnya kekayaan menjadi berlipat-lipat tidak menjanjikan anda mendapatkan kebahagiaan berlipat-lipat pula. Ada beberapa kejadian kematian yang diakibatkan oleh kekayaan, rasa cemas yang berlebih, khawatir bagaimana cara untuk tidak kehilangan kekayaan yang terkadang membuat kita melakukan hal-hal di luar kewajaran. Hal ini tentu tidak akan terjadi, jika anda pandai dalam mengelola kebahagiaan itu.

Tidak menjadi soal apa yang terjadi dalam kehidupan anda, transformasikanlah jiwa anda menjadi pribadi yang lebih bahagia, senantiasa mengingat sang pencipta. Apakah anda sakit atau sehat, miskin atau kaya, ataupun apakah anda merasa kematian segera menghampiri anda . buatlah itu menjadi lebih bermakna, dengan mencoba memberikan manfaat kepada sesama. (“Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna” - Albert Einstein)
Read More

Senin, 07 Maret 2011

Ketika memandang segala sesuatu dengan kerinduan surga, maka segala sesuatu itu akan menampakkan keindahan cinta yang sesungguhnya. Kemudian tataplah wajah orang tua kita dengan begitu kita akan merasa memerlukan kebijakan mereka, pengalaman mereka, dan ketabahan hati mereka untuk menghadapi segala kepayahan hidup ini. Agar kita bisa menjadi lebih tabah dan bersyukur. Diri ini terlalu sombong, padahal semua itulah yang kita butuhkan dalam menjalani hidup.
Bila sunyi telah larut dalam gelapnya malam, aku selalu teringat padanya. Sosok wanita yang begitu dekat dalam hidupku. Ibu bukanlah apa-apa, tidak ada yang istimewa dari dirinya. Dia bukan seorang ibu negara yang mungkin sangat bangga akan labelnya, dia bukanlah seorang wanita modern. Dia hanya potret penderitaan yang berkepanjangan. Demi aku, apapun ia akan lakukan mulai dari membanting tulang, menguraikan air mata merupakan hal biasa untuk anak-ananya. Maafkan anakmu, Bu!!!
Terkadang ketika aku sedang melihat wajah ibu, seringkali terbersik dalam pikiranku,”berapa banyak kebahagiaan yang telah aku berikan kepadanya?”.
Di wajah renta itu, aku melihat dekatnya kematian, tuanya kehidupan dunia, dan kepayahan dalam hidup yang harus dibayar dengan kebahagiaan surga. Maafkan anakmu yang tak mampu memberikan kebahagian surga itu,Bu!
Ibu,,maafkan anakmu yang tak mampu memberikan kebahagian yang telah lama tak kau dapatkan. Guratan keriput di wajahmu tampak memperlihatkan betapa susahnya engkau menjalani hidupmu, mengasuh anakmu, mengajarkan kepadanya akan kehidupan, mengajarkan kepadanya akan senantiasa bersyukur. Maafkan anakmu, Bu!!!!
Hidup memang tak harus dimulai dengan tertawa,saat kita terlahirpun kita sudah menangis yang mengartikan akan sebuah pengharapan, seperti harapan-harapan yang akan senantiasa hadir ketika menjalani hidup. Ajaklah orang-orang yang engkau cintai mengerjar surga, maka cintamu kepadanya akan membuatmu semakin merindukan surga.
Read More

Selasa, 01 Februari 2011

antara butuh, ingin dan mimpi

Ada perbedaan besar antara realita dan proyeksi-proyeksi yang muncul pada kita dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya, Tuhan dan semesta telah menyediakan segala kebutuhan kita, namun yang selalu menjadikannya salah kaprah dan pengertian antara kebutuhan dan keingianan serta mimpi adalah diri kita sendiri. Keingian adalah sesuatu yang menjadikan diri kita selalu dalam posisi merasa tidak cukup, kurang. Kebutuhan adalah sesuatu yang menjadikan diri kita ini lebih bermakna sebagai manusia..dan mimpi adalah sesuatu yang menjadikan diri kita terasa bergelora dalam menjalani hidup,,,namun anda perlu hati-hati dalam hal ini, anda perlu bijak dalam membedakan ketiga hal ini.
Ketiga hal inilah yang selalu menjadi akar masalah dalam hidup ini. kebutuhan yang tidak terpenuhi, keinginan yang tak tercapai, serta mimpi yang tidak kesampaian…
Terus bertawakkal dan berikhtiar,,,,,,
Read More

Pura-pura Tuli, tak apalah...

Terserah apa yang mereka katakan kepada anda. Mungkin anda perlu berpura-pura dalam posisi tuli.
Yang perlu anda percaya dan dengarkan hanyalah Tuhan dan diri anda sendiri.
Apa yang mereka katakan tentang anda, sesungguhnya bukanlah sesuatu yang buruk.
hal itu malah memperlihatkan diri mereka ternyata mereka tak lebih baik dari diri kita.
acuhkan...jangan hiraukan, kalaupun ada yang perlu kita dengar dari mereka, ambil yang baik-baik saja.
Hal tersebut akan menjadikan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari kemarin, hari ini dan tentu saja dari diri mereka.
Terakhir…ucapkan terima kasih kepada mereka telah menjadikan diri anda menjadi lebih baik dari mereka..
Read More

Rabu, 19 Januari 2011

Garam

saya : "Ma...uangta' dulue?
mama : "uang apa lagi kau???"sambil mata melotot..(maumi na kalah klo bagaimana klo mataku melotot)
saya : "Mauki beli-beli kue, ndk ada dimakan-makan"..
mama : "itu biskuitmu di kulkas?makanmi itu..."
saya : "tidak mauja yang itu, mauka yang asin-asin"
mama : "itue...banyakna garam, makanmi bede itu"
saya : "enggg............."
Read More

Belajar tersenyum....:)

Banyak orang yang mengalami kesedihan, tertimpa awan kegelisahan, dan merasakan tekanan depresi dalam kehidupan.Namun, jangan tanyakan kemana senyumnya saat itu, keindahan tawa dan manis humornya.
Seandainya mereka berani jujur, minimal pada dirinya sendiri. Tentunya kesedihan, kegelisahan, hingga tekanan-tekanan tersebut tentu takkan berani mendatanginya memberikan senyuman kesusahan. Dimana semua hal itu terkadang menimbulkan penyakit pada diri mereka sendiri. Jika kembali diri berani jujur, tentu obat-obat yang ada di apotik yang buka 24 jam itu tak berguna, dimana satu tawa itu lebih baik seribu kali dibandingan dengan aspirin maupun pil penenang. Semuanya bisa diobati dengan tertawa, hal ini menunjukkan adanya keikhlasan dalam diri menerimanya, tentunya dengan diimbangi dengan pikiran yang positif dalam diri.
Maka tersenyumlah, banyak yang menjadikan senyuman sebagai tanda peradaban bangsa, cermin ketinggian pada penghargaan dirinya, tanda yang juga mencerminkan tingkatannya sesuai dengan cara ia berpikir yang juga merefleksikan hati seseorang yang ikhlas dan berpikiran positif,serta mungkin saja mencerminkan akhlak seseorang yang baik. Bagaimana tidak, tersenyum merupakan anjuran bagi seorang muslim ketika bertemu dengan sesama muslim. Banyak pemikir yang beranggapan bahwa senyuman adalah salah satu sebab yang paling kuat yang mendorong manusia agar lebih efektif dan produktif.
Bahkan terkadang, diri kita sendiri selalu berpindah-pindah mencari tempat untuk mengecap aroma tawa dan terbang pada langit yang dibawa oleh angin senyuman. Saat itu adalah detik-detik yang penuh senyuman yang sudah sepantasanya kita nikmati. Kita akan merasa seolah hidup bersama para humoris yang tertawa dan mengundang tawa, yang baik hati, yang pikirannya jernih bersama humor-humornya, serta bersama lelucon mereka yang menyenangkan. Apalagi dengan nilai sastra yang dikandungnya dan makna-makna pendidikan.
Jika dalam senyum dan tawa hanya ada perasaan bahwa kesulitan dan kesedihan telah terhapus, biarkan perasaan itu tertanam dalam hati walaupun sejenak, meskipun hanya dalam waktu yang singkat dan momen yang tak lama, maka itu saja yang menunjukkan pentingnya kita tersenyum dan itu yang akan kau rasakan jika sedang berjibaku dengan mereka.
“Meluculah….sehingga seolah kau mengirimkan kebahagian pada kami. Dan jadilah seperti itu selamanya jika kau ingin tersenyum. Ambillah kehidupan sebagaimana ia datang tersenyum lewat tangisan kecilmu saat kau lahir, di tapaknya ada kebaikan ataupun tidak ada”.
Read More

Selasa, 11 Januari 2011

kata buatmu

Kata yang telah hancur menjadi puing-puing
Kata yang telah terburai ke langit hampa
Kata yang dipanggil tiada lagi pemiliknya
Kata yang mungkin hanya bisa terucapkan kala aku Mati!
Kata yang tak ubahnya seperti seorang lelaki yang berdiri seperti kenangan.
Read More

Link Blog

About Me

Foto saya
makassar, sulawesi selatan, Indonesia
hanya seorang perempuan biasa yang terbiasa bisa

Search

Blogger templates

© mozaic cymbidium, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena